Breaking News

Bank Ingin Tarik Biaya Isi Ulang Uang Elektronik

Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan izin terkait biaya atau fee topup untuk uang elektronik.

Salah satu bank penerbit uang elektronik, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), berpendapat selama ini bank yang memiliki produk uang elektronik masih mengalami kerugian.

“Untuk beli kartu kosong termasuk cetak dan distribusi menurut saya pas Rp 25.000. Tapi ada alat untuk membaca e-money itu kan harus beli atau sewa,” kata Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, kepada detikFinance, Jumat (15/9/2017).

Dia menjelaskan, alat tersebut juga butuh perawatan atau maintenance secara rutin. “Untuk memindahkan uang dari rekening ke kartu juga ada biaya teknologinya kan, sampai sekarang semua bank yang punya e-money masih rugi,” ujar dia.

Jika ada biaya saat top up atau pengisian ulang, maka bisa menambal kerugian yang dialami bank. “Kalau bisa ada biaya top up lumayan untuk cover kerugian kita,” jelasnya.

detik.com (wdl/wdl)