Breaking News

Captain America’ pun Hancur Donald Trump Jadi Presiden AS

DJakarta, CNN Indonesia — Apa yang disampaikan Donald Trump di kampanye terakhirnya ternyata ada benarnya. Saat itu ia menyindir Hillary Clinton yang kembali membawa penyanyi kondang, Beyonce dan Jay Z. Trump berkata, ia tak butuh mereka. Dirinya bisa menciptakan kerumunan yang lebih besar.

Nyatanya, terlepas dari segerombolan selebriti papan atas yang berada di belakang Clinton, Trump tetap memeroleh suara lebih banyak pada pemilihan presiden AS, 8 November 2016. Segala kebencian terhadap Trump, semua pernyataan kontroversialnya, seakan tak ada arti.

Clinton sendiri sudah mengakui kekalahan dan meminta maaf pada pendukungnya. Ia siap bekerja sama dengan sang pengusaha properti dan miliuner dalam pemerintahan AS.

Bukan hanya Clinton yang sedih dan kecewa. Para selebriti yang selama ini sudah berkoar-koar mendukungnya pun ikut ‘hancur.’ Bahkan sang ‘Captain America,’ Chris Evans pun mengakuinya melalui akun Twitter. Selama ini Evans mendukung Clinton, lewat cuitan.

“Ini malam yang memalukan bagi Amerika. Kita telah membiarkan penjual kebencian memimpin negara kita yang hebat ini. Kita telah membiarkan seorang perundung menentukan jalan kita. Saya hancur,” tulis sang aktor, yang langsung disukai 400-an ribu poengikut di Twitter.

Evans yang selama ini diam-diam saja pun hancur. Apalagi mereka yang sangat vokal menyuarakan dukungan terhadap Clinton. Miley Cyrus misalnya. Di media sosialnya ia mengatakan dirinya sampai tidak tidur karena kekalahan Clinton. Namun, ia menerima Trump.

“Donald Trump, saya menerima Anda sebagai Presiden AS. Tolong perlakukan orang-orang dengan simpati dan respek,” tulis Cyrus, yang sebelumnya pernah mengancam akan pindah negara—seperti beberapa selebriti lain—jika Trump menang. Ancamannya ternyata tak terjadi.

Lady Gaga menyuarakan aksinya secara langsung. Ia datang ke Trump Tower di Manhattan dan memotret dirinya yang membawa poster kampanye ‘Love Trumps Hate.’ Foto itu diunggah ke Instagram dengan keterangan, “Saya ingin hidup di #CountryofKindness #LoveTrumpsHate. Dia memisahkan kita dengan hati-hati. Mari sekarang kita saling menjaga diri masing-masing.”

Katy Perry yang juga nyata-nyata mendukung Clinton, pun bersuara lewat media sosial. Sebelumnya Perry sampai meluncurkan kampanye memilih presiden tanpa busana, yang diikuti Madonna. Perry juga hadir beberapa kali di kampanye sang istri Bill Clinton itu.

“Jangan diam saja. Jangan bercucuran air mata. Bergeraklah. Kita bukan negara yang membiarkan kebencian memimpin,” katanya menegaskan. Ketegasan yang sama yang bisa ditemukan di unggahan Madonna, “Api baru telah dinyatakan. Kita tidak pernah menyerah.”

Sementara Rihanna, tak banyak berkata-kata. Ia hanya mengunggah gambar Trump muda di akun Instagram-nya sembari memberi keterangan dengan emoji menangis. Tanpa kalimat tambahan.

Seth MacFarlane berkicau sampai beberapa kali. Kicauan pertamanya serius, membandingkan Trump dengan presiden-presiden sebelumnya. “Sebagian tidak suka Bush [George W. Bush]. Sebagian lagi tidak suka Obama [Barack Obama]. Tapi ini berbeda. Lupakan ketidaksukaan. Kebanyakan benar-benar menakutkan sekarang. Ini sesuatu yang baru,” tulisnya di Twitter.

Ketakutan itu juga mungkin dirasakan Ariel Winter, yang tidak mau mengakui Trump sebagai presidennya. “[Warga] Amerika, Anda telah gagal. Benar-benar bencana. Menghancurkan. Saya tidak akan pernah mengakui @realDonaldTrump sebagai presiden. #dumptrucktrump,” tulisnya.

Penuh kebencian Bella Hadid menulis, “Ini menjijikkan.” Sementara Judd Apatow menyindir kelakuan Trump, yang belakangan terkena skandal setelah rekaman cabulnya tersiar luas.

“Jadi pembawa acara The Apprentice yang menyukai Putin [Vladimir Putin, Presiden Rusia] dan peraba kemaluan, mengontrol gedung senat dan pengadilan. Apa yang bisa berjalan lebih salah dari itu?” tulisnya. Sementara aktor muda Ansel Elgort, “Ini pasti mimpi buruk.”

Sekumpulan selebriti yang selama ini menggiring opini publik itu rupanya tidak mampu mengalahkan suara untuk Trump, yang kelihatannya banyak dibenci. Padahal mengutip Reuters, menurut Center for Responsive Politics dukungan dari para pentolan dunia hiburan itu bisa menyumbang sampai US$22 juta untuk kampanye Clinton sampai akhir Oktober lalu.

Angka itu fantastis, dibandingkan yang dicapai Trump, hanya kurang dari US$290 ribu. Tapi lain jumlah atau dukungan uang dan nyanyian di atas panggung, lain pula suara saat pemilu. (rsa)