Breaking News

FPI: Indikasi Kebangkitan PKI Tidak Bisa Dipungkiri Lagi

Ketua umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis mengomentari isu PKI yang santer dibicarakan. Ia menyebut indikasi kebangkitan PKI tidak bisa dipungkiri lagi.

“Kebangkitan komunis di Indonesia ini sudah jelas nyata, sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Tidak bisa dibilang itu hanya isu, tidak bisa. Ini sudah jelas terang benderang,” kata Ahmad Sobri usai mengikuti kegiatan shalat subuh bersama di Masjid At-tin, Jakarta Timur, Rabu (27/9/2017).

Ahmad mengatakan kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta beberapa waktu lalu membuat dirinya yakin akan indikasi tersebut. Ia juga menilai pemerintah terkesan membiarkan acara yang dituduhkan berkaitan dengan PKI.

“Dengan kegiatan mereka di LBH kemarin itu semakin menunjukkan kepada kita bahwa mereka serius betul dan sudah membuat persiapan-persiapan. Apalagi kita lihat bagaimana ternyata pemerintah terkesan membiarkan acara PKI tersebut,” tutur Ahmad.

Ahmad mengaku pihaknya sudah lama memantau segala kegiatan yang berbau isu PKI. Ia juga telah menghimpun indikasi-indikasi bangkitnya PKI di Indonesia ke dalam satu buah kajian.

“Sudah lama memantau (indikasi kebangkitan PKI). Berapa tahun yang lalu kami sudah membuat kajian menghimpun aneka macam indikasi-indikasi kebangkitan PKI di Indonesia. Ada sekitar 800 halaman kajian,” ujarnya.

Kajian tersebut telah dikirimkan kepada Presiden Joko widodo dan juga ke beberapa instansi penegak hukum yang terkait.

“Sudah kami serahkan ke Presiden, Mabes Polri, Pangkostrad, Mabes TNI. Kami sudah sampaikan ke semua instansi yang berkaitan dengan kebangkitan PKI,” imbuhnya.

Menurutnya, institusi-institusi penegak hukum kurang teguh dalam mencegah timbulnya indikasi kebangkitan PKI. Ahmad berpendapat bahwa indikasi-indikasi yang muncul saat ini sudah menguatkan kebangkitan tersebut.

“Ini masalahnya tidak adanya kebulatan tekad dari pemerintah untuk mencegah itu. Seperti misalnya Presiden Jokowi ngebel (bertelepon) kepada panglima TNI dan Polri untuk tidak mensweeping baju-baju yang ada, nah itu kan kontraproduktif. Ini masalahnya tidak adanya kebulatan tekad dari pemerintah untuk mencegah itu. Jadi indikasi itu sifatnya memperkuat,” ucap Ahmad.

Presiden Jokowi sebelumnya telah menegaskan tidak ada ruang untuk komunisme di Indonesia. Negara dengan sangat tegas melarang keberadaan PKI.

“Saya mau bicara mengenai masalah yang berkaitan dengan PKI. Karena sekarang ini banyak isu bahwa PKI bangkit, komunis bangkit,” kata Jokowi di hadapan para mahasiswa dan warga Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6).

Jokowi mempertanyakan soal desas-desus kebangkitan komunisme di Indonesia. “Pertanyaannya, di mana? Di mana? Karena jelas, susah jelas, di konstitusi kita jelas, ada TAP MPR bahwa komunisme dilarang di negara kita Indonesia,” tegas Jokowi.

detik.com (parastiti kharisma putri)