Breaking News

Libatkan 230 Pesawat, AS-Korsel Latihan Serangan Udara Terbesar

Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mulai menggelar latihan serangan udara terbesar yang pernah ada. Latihan gabungan yang diikuti Angkatan Udara kedua negara ini digelar seminggu setelah Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru, Hwasong-15.

Seperti dilansir Reuters, Senin (4/12/2017), latihan gabungan AS-Korsel yang digelar tahunan ini akan berlangsung hingga Jumat (8/11) nanti. Latihan gabungan bernama ‘Vigilant Ace’ ini melibatkan lebih dari 230 pesawat, termasuk enam jet siluman F-22 Raptor milik AS.

Dituturkan juru bicara Angkatan Udara AS yang berbasis di Korsel, sejumlah jet tempur F-35 juga akan ikut dalam latihan gabungan ini. Latihan ini mencetak rekor sebagai latihan militer yang diikuti jet tempur F-22 paling banyak dalam sekali latihan.

Sekitar 12 ribu tentara AS, termasuk dari Korps Marinir dan Angkatan Laut AS, akan bergabung dengan tentara-tentara Korsel dalam latihan ini. Jet-jet dan pesawat tempur kedua negara akan lepas landas dari delapan instalasi militer AS dan Korsel.

Laporan sejumlah media Korsel menyebut pesawat pengebom B-1B Lancer juga dimungkinkan ikut serta dalam latihan ini. Namun laporan ini belum dikonfirmasi oleh juru bicara Angkatan Udara AS.

Latihan militer gabungan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan operasional, serta memastikan tegaknya perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.

Latihan militer gabungan ini digelar di tengah meningkatnya ancaman nuklir Korut. Terutama setelah Korut kembali meluncurkan rudal balistik antarbenua jenis baru (ICBM), Hwasong-15, pekan lalu.

Korut sebelumnya mengecam latihan gabungan semacam ini sebagai aksi provokasi. Dalam pernyataan pada Sabtu (2/11) waktu setempat, Korut menyebut pemerintahan Presiden AS Donald Trump ‘memohon perang nuklir dengan melakukan pertaruhan nuklir yang sangat berbahaya di Semenanjung Korea’.

detik.com (Novi Christiastuti)