Breaking News

Limbah Plastik Jadi Energi Mobil ala Mahasiswa Indonesia

Mobil berbahan bakar limbah plastik. (Dok. UGM)
Mobil berbahan bakar limbah plastik. (Dok. UGM)

Tiga mahasiswa Indonesia dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Herman Amrullah, Sholahuddin Alayyubi, dan Thya Laurencia Benedita Araujo berhasil menjadi juara kompetisi Shell Ideas360 di London, Inggris.

Mereka menang karena mengusung “Smart Car Microalgae Cultivation Support (MCS)” atau mobil berbahan bakar sampah plastik.

Tim MCS berhasil mengalahkan empat tim finalis lainnya yang berasal dari empat negara berbeda yaitu tim mahasiswa dari American University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Texas (Amerika Serikat), University of Bordeaux (Perancis) dan University of Melbourne (Australia).
“Kami sangat senang dapat mengambil bagian dalam ajang ini dan menjadi juara di kompetisi adu gagasan inovasi bergengsi dunia Shell Ideas360,” kata Herman, tim manajer Smart Car MCS dalam keterangan resmi.

Anak muda Indonesia ditampuk sebagai pemenang karena menuaikan ide kreatif untuk tenaga kendaraan bermotor yang lebih ramah lingkungan. Mereka dapat mengonversikan limbah plastik menjadi energi alternatif baru yang rendah emisi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jenna Jambeck, yang telah dipublikasikan pada Jurnal Science (www.sciencemag.org) pada Februari 2015, penduduk Indonesia yang tinggal di sekitar 50 kilometer dari garis pantai menghasilkan 5,4 juta ton sampah plastik.

Angka ini menempatkan Indonesia sebagai penghasil sampah plastik nomor dua terbesar di dunia. Keprihatinan terhadap kondisi ini dan melihat tren konsumsi energi yang terus meningkat sementara ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis telah melahirkan ide tim Smart Car MCS dari Universitas Gadjah Mada untuk dapat mengkonversikan limbah plastik menjadi energi alternatif baru yang rendah emisi.

Ide tersebut diwujudkan menjadi gagasan berjudul “Smart Car Microalgae Cultivation Support,” yaitu ide mobil pintar yang menggunakan limbah plastik sebagai sumber energi alternatif.

“Gagasan ini lahir dari kepedulian kami melihat lingkungan di sekitar kami. Berbagai uji coba, diskusi panjang dengan tim dan para dosen kami lakukan untuk melahirkan gagasan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masa depan dunia,” ujar Herman.

Perjalanan tim MCS dengan gagasan mobil pintarnya hingga mencapai final Shell Ideas360 melalui proses yang panjang dan seleksi ketat. Setidaknya kompetisi tahun ini diikuti sekitar 17.000 mahasiswa dari 140 negara dengan 3.363 ide. Dan tim Indonesia yang berhak mewakili Asia di ajang final Shell Ideas360 di Eropa. (mik)

sumber : cnnindonesia.com

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180706134050-384-311998/limbah-plastik-jadi-energi-mobil-ala-mahasiswa-indonesia