Breaking News

Isu Reshuffle Kembali Berhembus, Inilah Respons Pelaku Pasar Saham

Kembali berhembus isu akan kembali terjadi perombakan kabinet alias reshuffle. Jika benar, ini menjadi kesekian kalinya Presiden Joko Widodo mengotak-atik susunan para menterinya.

Perubahaan susunan menteri tentunya menjadi sorotan banyak pihak, tak terkecuali para pelaku pasar modal. Dunia investasi memang sangat sensitif dengan sosok menteri karena terkait dengan kebijakan. Lalu apakah reshuffle yang sering ini membuat pelaku pasar risih?

Menurut Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Al Fatih, pergantian susunan menteri merupakan suatu hal yang normal, sebab itu merupakan hak prerogatif Presiden. Namun di era Jokowi memang terbilang sering, jadi mau tidak mau pelaku pasar harus terbiasa dengan itu.

“Pergantian menteri kan jarang terjadi di pemerintahan yang sebelumnya menurut saya ini sesuatu hal yang normal yang baru. Kita harus terbiasa dengan itu,” tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (13/7/2017).

Senada dengan Al Fatih, Analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, mengatakan karena seringnya Jokowi melakukan reshuffle maka pelaku pasar modal seakan kebal dengan hal tersebut. Meskipun di awal pelaku pasar cukup merespons, apalagi ketika masuknya Sri Mulyani ke tubuh pemerintahan.

“Pasar cukup kebal dengan isu reshuffle. Karena hampir terlalu sering itu Jadi kelihatan agak biasa. Menteri itu kan pembantu Presiden, kalau Presiden merasa enggak terlalu cocok ya tentu bisa terjadi pergantian. Ini juga konsekuensi sistem politik yang ada di kita,” tuturnya.

Sementara Analis Recapital Sekuritas Indonesia, Kiswoyo Adi Joe, menilai tidak ada salahnya dilakukan reshuffle. Sebab dia percaya, Jokowi hanya mencari sosok yang paling pas untuk membantu dirinya memajukan Indonesia. Meskipun dia menilai kinerja para menteri yang ada saat ini sudah cukup bagus.

“Sebetulnya kan (Presiden) mencari figur yang lebih baik saja. Figur sekarang kan lebih pas semua lebih cepat kerja,” tuturnya.

Namun menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta, reshuffle pasti akan menimbulkan sentimen bagi dunia pasar modal. Dengan isu yang beredar liar, pelaku pasar akan mengira-ngira siapa menteri yang akan diganti. Hal itu akan menimbulkan spekulasi di pasar.

“Apakah menteri yang akan dipilih memiliki kinerja atau track record yang lebih baik atau hanya cuma politis saja. Menurut saya sentimennya bisa saja mix, tergantung siapa menteri yang akan digantikan. Imbasnya bisa beragam tergantung hasilnya nanti,” ujarnya. (wdl/wdl)

(detik.com)