Indonesia menolak keras rencana Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Indonesia juga menyayangkan setiap langkah yang diambil AS, yang akan mengakuui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
“Hal ini merupakan langkah yang salah arah dan dapat mengganggu proses perdamaian di kawasan. Indonesia juga sangat mengkhawatirkan dampak buruk perpindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem,” kata Wakil Tetap RI untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Agus Maftuh Abegebriel dalam pertemuan luar biasa OKI di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (4/12).
Pertemuan luar biasa itu digelar guna membahas rencana pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, serta rencana pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dalam pertemuan, Watap RI yang juga Duta Besar RI untuk Arab Saudi tersebut menandaskan bahwa meski Presiden AS Donald Trump belum menentukan sikap akhir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memanggil Dubes AS di Jakarta.
“Menlu RI juga berencana menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap rencana itu kepada Menlu AS Rex Tillerson, dan berharap AS bisa menampilkan sikap yang bijak untuk selalu aktif dalam mendukung proses perdamaian Palestina-Israel,” kata Dubes Agus Maftuh membacakan pernyataan sikap Indonesia dalam dua bahasa Arab dan Inggris tersebut.
Indonesia juga menyerukan kepada semua negara anggota OKI untuk selalu melaksanakan berbagai komitmen untuk mendukung Palestina, termasuk dengan menerapkan berbagai tindakan nyata yang sudah disepakati dalam “Deklarasi Jakarta”, yang diadopsi dalam KTT Luar Biasa kelima OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, yang diadakan di Jakarta pada Maret 2016.
Watap (Wakil Tetap) pertama RI untuk OKI ini juga menandaskan bahwa Indonesia selalu konsisten dan teguh membantu dan mendukung Palestina.
Di akhir pertemuan luar biasa tersebut OKI menyampaikan apresiasinya terhadap sikap Indonesia. Disebutkan pula bahwa pernyataan yang disampaikan Indonesia adalah pernyataan yang terbaik sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan memiliki pengaruh yang signifikan.