PANCASILA harus terus digelorakan dan dijalankan dengan sebaik-baiknya dalam menjaga keberagaman dan kebinekaan. Keberadaan Pancasila juga sudah final sebagai dasar negara. Karena itu, mereka yang mengubahnya merupakan pengkhianat bangsa.
Hal itu diutarakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Plt Rektor Universitas Trisakti (Usakti ) Prof Dr Ali Ghufron Mukti pada acara penyambutan penerimaan mahasiswa baru (PMB) di Kampus Usakti, Jakarta, kemarin.
“Kita yang hadir di sini sebagai penikmat kemerdekaan agar dapat mewarisi nilai dan semangat kemerdekaan para pejuang bangsa. Kita tegaskan bahwa Pancasila sudah final sebagai dasar negara, maka mereka yang mengubah Pancasila, dia ialah pengkhianat bangsa.” tegas Gatot.
Ia menegaskan kebinekaan dan kemajemukan mesti dirawat bersama dengan memegang teguh Pancasila dan NKRI. Nilai-nilai dalam Pancasila yang mempersatukan elemen seluruh bangsa yang beraneka ragam suku, budaya, bahasa, dan agama.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengajak tokoh agama, budayawan, dan akademisi untuk menemukan metode efektif dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaaan serta menggali ulang fondasi teologis, filosofis, historis, politis, dan fondasi yuridis tentang Pancasila di tengah era generasi melenial.
“Mayoritas penduduk kita ialah anak muda. Kita harus menemukan metode yang efektif di era milenial, berbeda dengan cara-cara sebelumnya. Mereka generasi tweet, generasi yang menyukai gambar dan video, bukan generasi teks,” kata Pratikno di Yogyakarta, Sabtu (19/8).
Menurutnya, menanamkan nilai-nilai Pancasila tidak cukup hanya lewat pendidikan, kursus, dan media massa disebabkan jumlah informasi yang masuk ke generasi muda cukup masif di era dunia digital.
“Kita harus bisa memproduksi konten yang positif dengan metode yang lebih baik. Saya pikir perlu ditopang oleh anak-anak muda yang berkiprah di industri kreatif,” katanya.
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) akan menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia. Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Silverius Yoseph Soeharso mengatakan pemberian penghargaan tersebut menunjukkan bahwa keteladanan bisa diciptakan oleh anak-anak bangsa.
mediaindonesia.com (bay/nur/at/p-4)