Breaking News

Paradise Papers, Golden Globes Beri ICIJ US$1 Juta

Hollywood Foreign Press Association (HFPA) mengumumkan dua hibah masing-masing sebesar US$1 juta (sekitar Rp13,3 miliar) kepada International Consortium of Investigave Journalists (ICIJ) dan Committee to Protect Journalists di ajang penghargaan film Golden Globes, Minggu (7/1).

Hibah diberikan kurang dari delapan pekan setelah ICIJ membeberkan hasil investigasinya dalam Paradise Papers. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung jurnalisme investigasi dan memberikan perlindungan bagi wartawan.

Paradise Papers adalah rangkaian pengungkapan industri keuangan offshore, yang menyeret sejumlah tokoh dunia, dan memicu reformasi dan penyelidikan resmi di seluruh dunia mulai dari Amerika Serikat, Vietnam hingga Selandia Baru.

“Tidak pernah ada saat yang lebih penting untuk menjaga kebenaran, dengan mendukung jurnalisme invesitatif,” kata Direktur ICIJ Gerard Ryle lewat rilis di situs ICIJ, Selasa (9/1). “Kami sangat berterima kasih pada Hollywood Foreign Press Association atas dukungan yang sangat besar bagi ICIJ dan tugas penting yang dilakukan Committee to Protect Journalists.”

“Kebenaran sedang diserang, baik secara politis maupun ekonomi, dan kenyataan brutal beberapa tahun terakhir adalah, jurnalis harus mempertaruhkan nyawa hanya karena melakukan tugasnya, bahkan di negara-negara yang dianggap aman,” kata Ryle.

Pengumuman pemberian hibah dalam siaran langsung ajang penghargaan film bergengsi Golden Globes tersebut adalah untuk pertama kalinya.
“Kami jurnalis HFPA berkomitmen untuk mendukung organisasi kemanusiaan, restorasi film dan pendidikan film,” kata Presiden HFPA Meher Tatna. “Hingga saat ini kami telah memberikan hibah lebih dari US$30 juta untuk hal-hal tersebut. Sebagai asosiasi jurnalis, kami sangat menyadari pentingnya hal itu, terutama saat ini.”

ICIJ menyatakan akan menggunakan hibah untuk membeli kantor pusat permanen di Washington, DC.

Berbasis di Washington, ICIJ adalah jaringan global yang terdiri atas lebih dari 200 jurnalis investigasi dan 100 organisasi media di 70 negara, yang berkolaborasi untuk berita investigatif mendalam.

Pada 2017, ICIJ bermitra dengan McClatchy dan Miami Herald meraih penghargaan Pulitzer untuk “Panama Papers”, yang mengungkap skandal penggelapan pajak lewat industri offshore global.

Didirikan pada 1997 oleh jurnalis Amerika Serikat Chuck Lewis, ICIJ diluncurkan sebagai proyek Center for Public Integrity dengan fokus pada isu-isu yang melintasi batas negara, kejahatan lintas perbatasna, korupsi dan akuntabilitas kekuasaan.

Pada Februari 2017, ICIJ menjadi organisasi media yang independen dengan tujuan memperluas jangkauan dan dampak global. Pada Juli 2017, ICIJ mendapat status yayasan dari otoritas pajak Amerika Serikat.

cnnindonesia.com (nat/nat)